We Are Never Ever Getting Back Together

Kamis, 12 Maret 2015

CERPEN TENTANG SAHABAT

Teman dari belakang jendela

Namaku Siti Djamilatun, biasa dipanggil Djamilah. Saat itu aku masih polos. Maklum aku baru duduk dibangku kelas 3 di SDN Mojorangagung. Aku memiliki banyak teman yang selalu membuatku tersenyum dan tertawa lepas. Kami memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jadi tidak heran jika kami selalu menjaga kekompakan.
Saat itu, ada salah satu temanku yang tidak masuk karena sakit., namanya Nisa. Jadi, aku sangat kesepian karena hanya akulah yang perempuan didalam kelasku. Setiap hari aku bagaikan bintang yang sendirian diatas langit dan mencoba untuk bertahan. “selamat pagi anak-anak” sapa Pak Na’im kepada semua murid dikelasku. “pagi pakkk...” jawab kita serempak. “Nisa masih sakit ya...” ucap Pak Na’im. “iyaa pakkk” jawab kita dengan serempak yang lagi-lagi menampilkan kekompakan kita. Lalu pelajaran dimulai seperti biasanya.
Bel istirahatpun berbunyi, aku langsung berlari secepat kilat menuju kelas 2, lalu aku dan adik kelasku langsung membeli berbagai makanan seperti Bakso dan bebagai makanan ringan. Lalu bel masukpun berbunyi dan kami berlari menuju kelas masing-masing. Dikelas kami belajar dengan semangat baja agar bisa pelajaran tersebut dapat dicerna oleh otak kami. Beberapa jam kemudian, kami mendengar suara bel berteriak kencang menandakan bahwa kami semua boleh pulang. Sebelum pulang, kami berdo’a terlebih dahulu. “sebelum pulang, marilah kita berdoa agar selamat sampai tujuan, berdoa mulai” kata Imam dengan suara lantag. “berdoa selesai, beri salam” kata Imam dengan nada memimpin. “selaamat siang” kata kami bersamaan. “selamat siang, assalamualaikum wr.wb” kata Pak Na’im. “wassalamualaikum wr.wb” kata kami serempak.
Kami pulang dengan wajah yang berbunga-bunga dan penuh keceriaan. Aku mengambil sepedaku dan langsung mengayuhnya menuju rumahku. Dirumah, aku bermain sejenak, kemudian berangkat mengaji dan setelah itu belajar. Malam harinya, aku memikirkan teman-temanku dan akhirnya aku tertidur lelap dalam mimpi yang indah bagaikan disurga.
Mentari pagi mulai memancarkan sinar emasnya, suara burung berkicauan menyambut bergantinya hari, begitu pula pada ayam jago yang berkokok mencoba membangunkan seluruh makhluk yang masih terlelap dari tidur dan mimpi indah mereka. Aku langsung mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Lalu aku ganti baju dan sarapan. Setelah semua selesai, aku berangkat menuju tempat sumber ilmu yang tak lain adalah sekolahku.
Aku masuk didalam kelasku, lalu mengambil sapu untuk menjalankan tugas piketku. Lalu datanglah teman-temanku secara bergantian. Seperti hari sebelumya, Nisa masih sakit dan tidak masuk sekolah. Lalu aku dan teman-teman memulai pelajaran seperti biasanya. Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Saat itu, aku malas untuk keluar kelas. Jadi aku putuskan untuk tetap didalam kelas. “hushh..... hushhh” bisikan tersebut terdengar ditelingaku dengan nada yang sangat pelan. Lalu aku menoleh kebelakang, tetapi tidak ada siapa-siapa. Bulu-bulu tanganku langsung merinding. Aku mencoba memberanikan diri untuk berjalan menuju sumber suara tersebut. Dan tenyata.... aku sangat terkejut melihat suatu makhluk dibelakang jendela kelasku. Ternyata setelah aku melihatnya, aku dapat memastikan bahwa makhluk tersebut benar-benar manusia. Dia laki-laki, terlihat seumuran denganku sedang mencoba memanggil Imam. “Kamu siapa? Kamu kesini sedang apa? Kamu bukan setan yeng sedang menyamar menjadi manusia dengan wajah yang menyerupai setan kan? Kamu manusia yang wajahnya memang sejelek setan kan?” tanyaku dengan badan yang masih bergemetar. ” hush... anak seganteng pangeran kecebur got gini dibilang setan. aku temannya Imam. Imamnya ada?” tanyanya padaku. “Imam.......Imam....... dicari temanmu” teriakku memanggil Imam.
Lalu Imam dan teman-teman lainnya berlari menuju kelas dan melihat kedua temannya dibelakang jendela kelas. “kamu ngapain kesini? Gila kamu gak sekolah? Jadi ta?” tanya Imam pada temannya. “kalau nanya satu persatu dong bro. Aku kesini mau cari kamu, kan katanya kemarin kita harus bolos sekolah untuk bermain kewarung bersama-sama, sekarang kamu malah sekolah. Jadinya gimana nih” kata teman Imam. “udah Minggu aja deh” kata Imam. “eh siapa itu, kok cewek sendiri sih” tanya teman Imam. “ehhh masbuloh, emang masalah buat loe..” teman-temanku menyanyi bersama-sama sambil memutar badannya. “owh itu teman sekelas aku, yang cewek kan cuma dua, terus yang satu gak masuk jadi dia sendirian” jelas Imam. “ya sudah, aku pulang dulu kalau begitu” kata teman Imam dengan nada agak kesal. Lalu teman Imam itu pulang. Imam menceritakan tentang kedua temannya tersebut. Dan aku mulai tau kalau nama anak tersebut Tegar dan Dani. Malam harinya aku masih memikirkan kejadian yang baru kualami tadi. Aku menulisnya dibuku harianku.
                                                                                                                                                         
Dear diary,
Hari ini adalah hari yang misterius dan menjengkelkan bagiku. Bagaimana tidak, aku mendapatkan teman baru yang hampir membuat dadaku serasa mau copot. Mereka memanggilku dengan bisikan yang menyeramkan. Ditambah wajahnya yang sangat tampan melebihi standart manusia. Tegar dan Dani namanya. Sungguh nama yang aneh. Bagaimana tidak aneh, nama mereka saja bisa digabungkan menjadi TEDA alias (Teman Dajjal). Hahaha it’s magic.
                                                                                                                                                       

Lalu aku menutup pena yang telah aku pergunakan untuk menulis tadi dan mulai membaca buku diaryku kembali. Aku tersenyum-senyum sendiri melihat kata-kata yang baru saja aku tulis tersebut. “membahas anak yang aneh, jadinya aku ikut-ikutan aneh hari ini” kataku sembari menutup buku tersebut dan menggeleng-gelengkan kepalaku.
“Pagi hari yang begitu cerah disertai kicauan burung yang seakan-akan membuat padi disawah menari-nari” gumamku dalam hati. Akupun langsung mandi dan ganti baju. Lalu aku sarapan. Setelah itu, aku berpamitan pada ibuku untuk pergi kesekolah. Tak lama kemudian, aku sampai disekolahku tercinta. Aku mengikuti pelajaran seperti biasanya. Seperti kemarin, saat jam istirahat, Tegar dan Dani muncul dari belakang jendela untuk bertemu Imam. Dipagi harinya, mereka kembali lagi untuk mencari Imam lagi. Hal itu terus saja mereka lakukan dengan tujuan dan alasan yang sama. Hampir setiap hari mereka mampir kebelakang kelas kita. Hal itu terjadi hingga awal kelas 4. Akhirnya aku dan kedua teman Imam tersebut berteman sangat akrab. Bahkan aku menganggap mereka sebagai sahabatku.

By : Siti Djamilatun/ IX-E/ 25

1 komentar:

  1. Seminole Hard Rock Hotel & Casino - Mapyro
    Welcome to the Seminole Hard Rock Hotel & Casino. This 광명 출장마사지 hotel is part of the 양산 출장안마 Hard Rock Hotel & Casino in 용인 출장마사지 Las Vegas, NV. 보령 출장마사지 Book now and 서산 출장마사지 save!

    BalasHapus