Bukan Pacar Bohongan Selamanya
“Ya ampun... kamu ini kok masih disini? Cepat mandi sana ini udah jam berapa? Nanti kamu telat lagi” kata kakakku
“Iyaa... ih bawel amat sihhh” jawabku sambil meneruskan makan roti
“Kamu itu, Susah banget sih dibilanginnya. Mandi,,,, cepet” kata kakakku sambil mengangkat sendal yang dipakainya tadi
Lalu aku berlari menuju kamar mandi. Tak lama kemudian aku siap untuk berangkat sekolah. Aku memamerkan diri didepan kaca. Bertapa cantiknya aku dengan baju Putih abu-abu ini. Ya.. ini adalah hari pertamaku sekolah di SMAN 05 Jakarta. Lalu aku berangkat sekolah. di pikiranku selalu terbayang-bayang bertapa indahnya sekolahku.... Tak lama kemudian, aku sudah samapai disekolah. “wahhh bagus sekali” katakudalam hati.
Lalu aku melihat namaku dalam Mading sekolah. Ternyata aku masuk dikelas XI Biology. Aku langsung mencari kelas tersebut dengan gembira. Saking gembiranya, aku sampai menabrak sesorang.
“ehh maaf.. aku gak sengaja” kataku pada orang tersebut
Setelah aku meihatnya......
“Sandra???” kata pria itu
“Andi???” kataku pada pria tersebut
Tenyata pria tersebut adalah Andi. Ya, dia adalah sahabatku saat aku berumr 7 tahun. Kita berpisah karena dia pindah rumah untuk menikuti ayahnya yang bekerja diluar kota. Dulu dia bilang, bahwa dia pergi hanya untuk sementara. Ternyata, setelah aku menunggunya sampai10 tahun,dia tek kunjung kembali. Lalu aku dan keluargaku pindah ke Jogja karena ayah ingin membuka usaha Kafe disana. Beberapa tahun kemudian, ayahku sudah memiliki beberapa cabang dikota-kota besar. Maka dari itu, aku dan keluargaku pindah ke Jakarta untuk membuka cabang lagi di Jakarta. Dan sekarang kebetulan aku bisa bertemu lagi dengan sahabatku itu.Lalu aku langsung berlari menuju kelas tanpa menghiraukan Andi. Melihat hal ini, Andi langsung mengejarku.
“sandra, kamu kenapa? Aku kangen sama kamu” kata Andi
“apa kamu bilang? Kangen? Mana janjimu dulu ndi?” tanyaku
“maaf san, aku gak bermaksud untuk mengingkari janjiku. Tapi aku sudah terikat dengan janjiku” kata Andi dengan menundukkan kepalanya
“maksud kamu” tanyaku
“aku sudah janji sama Hana bahwa aku tidak akan meninggakannya” kata Andi mengeluh
“kamu bener-bener udah berubah... kamu udah ingkarin janjimu demi orang lain” kataku kecewa
“tapi... aku terpaksa San” kata Andi sambil menggenggam erat tanganku
“sekarang kamu bisa bayangin ndi... waktuku selama 10 tahun habis hanya untuk menunggumu. Tapi, kamu malah........... aku kecewa sama kamu” kataku sambil berlari keluar kelas. Air mataku mengalir deras membasahi pipiku. Aku tidak pernah menyangka hal ini terjadi. Lalu aku menabrak seorang anak laki-laki. Dia menatapku dengan serius.
“kamu siapa? Kamu anak baru ya.. kenalin namaku Dimas” kata pria tersebut
“ehhh maaf... iya aku anak baru disini. Kenalin namaku Sandra” kataku sambil mengusap air mataku
“kamu kenapa menangis?” tanyanya
“enggak. Mataku tadi sedikit terkena debu” kataku
“ehh by the way, kamu kelas berapa?” tanya Dimas
“aku kelas XI Biology, kamu?” kataku
“aku kelas XI Fisika. Wah, kelas kita sebelahan yaa” katanya
“iyaa.. kita kekelas yukk” ajakku
Lalu aku dan dimas menuju kelas masing-masing.
(****)
Saat plang sekolah, Andi memanggilku. Dia ingin mengenalkan pacarnya
“sandra, kenalin ini Hana. Dia pacarku” kata Andi
“O aja deh” kataku sambil memutarkan badanku.
Lalu aku teringat pada Dimas. Aku langsung berlari menuju kelasnya. Aku melihatnya sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya. Lalu aku masuk kedalam kelas tersebut. Lalu dimas melihatku dan memanggilku.
“ehh ada Sandra” kata Dimas
“iyaa.. gak tau kenapa aku jadi pengen ketemu kamu” kataku
“kangen kaliiii” kata salah satu teman Dimas yang bernama Ricko
“ehmm ada yang baru jadian niehh” kata salah seorang teman Dimas yang bernama Franda
“apa-apaan sih.. aku sama Sandra itu baru kenal tadi pagi” kata Dimas menyela
“iyaa nihh kalian ini apa-apaan sih” kataku pada teman-tman Dimas
“ya idah. Pulang yuk san... biarin mereka disini” kata dimas sambil menyeret tanganku keluar kelas
“ya gini nih kalo udah punya pacar. Bawaannnya ninggal temannya terus” kata teman teman dimas
“O” jawab Dimas singkat
Lalu kami berjalan menuju tempat parkir. Disana, kamo tidak sengaja bertemu dengan Andi dan Hana. Dimas menyapa mereka berdua. Lalu aku dan dimas masuk kedalam mobil.
“kamu kenal sama andi dan hana?” tanyaku
“iya kenal lah. Hana itu mantanku” jawab Dimas
“terus sekarang perasaanmu ke Hana bagaimana?” tanyaku
“aku masih ada sedikit rasa sih ke Hana. Tapi, kalau dia lebih milih Andi mau gimana lagi. Jodoh kan takdir tuhan” kata dimas
“hmmm......” kataku
“emang kamu kenal sama mereka?” tanya Dimas
“ya. Andi dulu adalah sahabatku. Kita selalu bersama. Tapi beberapa bulan kemudian dia meninggalkan aku. Katanya sih Cuma sebentar, tapi udah aku tunggu sampai 10 tahun dia gak ngash kabar sama sekali” jelasku
“hmmm nasib kita sama yaa... gimana kalau kita kerjasama aja” katanya
“maksudnya?” tanyaku tak mengerti
“yaa kita panas-panasin aja mereka.” Kata Dimas
“dengan cara?” tanyaku lagi
“didepan mereka, kita pura-pura pacaran aja. Dengan begitu kita tau, mereka masih sayang sama kita apa enggak” jelas Dimas
“owh yaudah... kalau gitu aku minta nomer HP mu” kataku
“lohh buat apa?” tanya dimas
“biar kita sama-sama bisa ngasih info tentang mereka berdua” kataku
“oh iyaa yaa.. tumben pinter” kata Dimas sambil mengacak-acak poniku
“ihhh apaan sih... aku emang pinter dari dulu tauuuu” kataku
“iyaa iyaa percaya dehh sama pacar bohongankuu.....” katanya mengejekku
“ihhh kamu lohh. Kalo bilang sekali lagi, aku turun nih” ancamku
“eh jngan dong. Nanti kamu jalan lagi” katanya khawatir
“apaan sihh khawatir gitu. Perhatian niehh yeee... aku mau turun soalnya rumahku udah deket” kataku
“ihh bikin khawatir aja. Yang mana nieh” katanya
“tuhh didepan” kataku sambil menunjukkan jariku
Tak lama kemudian aku sudah sampai dirumahku
“beneran gak mau mampir?” tanyaku
“iyaa...” kata Dimas
“yaudah byeee pacar bohonganku” kataku
“byee...................” kata dimas
Lalu mobil dimas melaju dengan kencang. Aku langsung masuk kedalam rumah. Aku langsung berlari menuju kamarku dan mandi. Setelah itu aku merebahkan diri untuk tidur. Lalu aku terbangun dan mengambil Smartphone_ku. aku mengirim pesan pada Dimas
To : 0897923693290
Haiii pacar gadunganku
Lalu dibaas dengan dimas
From : 0897923693290
Haiii pacar bohonganku. Lagi apa?
Lalu aku membalasnya
To : 0897923693290
Lagi tidur, tapi SMSmu mengganggu tidurku
Lalu Dimas membalasnya
From : 0897923693290
Rasain... salah sendiri masih jam segini udah tidur. Dasar putri tidur gadungan
Lalu aku membalasnya
To : 0897923693290
Biarin.. sewot aja. Tidur lagi ahhhh
Lalu Dimas membalas
From : 0897923693290
Dasar gila....
Aku tertawa terbahak-bahak melihat SMSnya. Sambil menggeleng-gelengkan kepala.
(****)
Keesokan harinya, dia melihatku dengan tatapan aneh.lalu dia menghampiriku. Dan kita brjalan bersama. Aku melihat mading sekolah. disana teruliskan “AYO IKUTI OUTBOND UNTUK MENYEGARKAN PIKIRANMU”. Lalu Dimas menatapku dengan pandangan aneh
“ikut yuukkk” katanya
“kemana.?” Tanyaku
“ke Joggol, ya ikut Outbond lah” katanya
“emmbbb. Pinter juga loe. Kalo gitu kita daftar yukk” ajakku
“iyaaa....” katanya
Setelah mendaftarkan diri ke Panitia, kiat disuruh bersiap-siap ke Puncak besok pagi.
(****)
Sinar matahari memunculkan kilauemasnya. Kicauan burung membangunkanku. Aku langsung menyiapkan perlengkapan Outbond. Suara klakson mobil APV membuatku ingin turun kebawah dan menyapanya. Setelah aku turun kebawah, ternyata mobil tersebut milik Dimas.
“Dimas? Loe ngapain kesini” tanyaku
“aa jemput loe lah, yahh loe kok belum mandi sihh” katanya
“yaaa kan aku baru siap-siap perlengkapan” kataku santai
“boleh gue masuk.. pegel nih nunggu loe disini” seelum aku megizinkannya masuk, ia sudah masuk sendiri.
“mama... ini ada tamu” kataku memanggil mamakku
“siapa sayang?” kata mama
“ini kenalin temenku. Namanya Dimas” kataku mengenalkan Mamaku pada Dimas
“ohhh ganteng juga ya san...kamu pinter milih cowokk” kata mama
“owhh terima kasih tante... kebanyakan orang juga berkata seperti itu” kata Dimas
“ihh gak juga ya mamm.... hmmm aku mandi dulu yaa” kataku pada mama
(****)
Setelah semuua siap, aku dan Dimas langsung berangkat menuju puncak. Saat sampai dipuncak, kita langsung menuju area Perkemahan. Disana, kita melihat Andi dan Hana sedang berduaan. Andi tengah memakaikan sebuah Flower Crown dari beberapa rangkaina bunga. Lalu aku dan Dimas langsung menghampiri mereka.
“haii guys” sapa Dimas
“haii dimas, kamu ikut kesini juga?” tanya Hana
“iya dong.. apalagi sekarang aku sudah punya pasangan. Jadi lebih semangat lagi untuk mengikuti beberapa acara Sekolah” jawab Dimas
“siapa?” tanya Hana
“Ini kenalin. Namanya Sandra. Anak XI Biology. Dia anak baru. Cantik kan?” kata Dimas
“ohh jadi Sandra ini pacar kamu.. cantik juga” kata Andi
“terima kasih yang lebih” kataku pada Andi
Lalu Andi mengajak kami berjalan menuju Villa. Kebetulan jalanan yang kami lewati lumayan becek, jadi sepanjang perjalanan Andi memperhatikan Hana terus. Aku melihatnya dengan tatapan sangat kesal. Tiba-tiba kakiku terkilir dan aku sempat terjatuh. Tetapi disampingku ada Dimas yang menolongku. Mataku sempat menatap matanya lebih dekat. Keadaan tersebut sempat mengubah suasana menjadi hening. Tiba-tiba Andi dan Hana mengejutkan kami. Lalu kami melepaskan tangan kami. Dimas menawarkan dirinya untuk menggendongku. Aku sempat menolaknya. Dan akhirnya aku meng-iya-kan tawarannya.
(****)
Setelah sampa di Villa, aku langsung isirahat. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetok pintuku. “tok.tok.tok”.
“siapa” tanyaku sambil mendekati pintunya
“san.. ini ada salep buat ngobatin lukamu. Dipakai ya.....” kata Dimas sambil memberikan sesuatu untukku
“ehh dimas... makasih loh” kataku
“iya ... yaudah aku balik dulu ya.......” katanya
“yaa thanks” jawabku sambil menutup pintu kamarku
Lalu aku membuka salep tersebut dan mengoleskannya di kakiku. Kemudian aku tidur.
(*****)
Beberapa saat kemudian, para panitia outbond menyuruh agar semua peserta outbond berkumpul di Halaman depan Villa. Lalu aku cepat-cepat lari keluar. Tetapi, langkahku terhenti saat aku merasakan sakit pada kakiku. Ya, tentu saja kakiku sakit kan aku baru saja jatuhdi Kebun Strawberry. Tiba-tiba Dimas datang dan menggendongku menuju halaman depan Villa. Disana, kakiku dipijat oleh salah satu kakak kelasku yang menjadi panitia outbond, namanya Frazetta. Setelah beberapa saat, kakiku sudah lumayan sembuh. Lalu permainan outbond_pun dimulai. Sebelum itu, kami membntuk kelompok dahulu. Kelompokku beranggotakan Aku, Dimas, Andi, dan Hana.
Diarea permainan, kita disuruh untuk berjalan menyusuri hutan. Disana kita harus bisa mendapatka 2 bendera berwarna kuning yang bergambar bintang dan 2 bendera merah muda yang bergambar Hati. Andi membagi tugas untuk kelompok kami. Hana dan Dimas mencari bendera berwarna Kuning. Sedangkan aku dan Andi mencari bendera berwarna merah muda. Lalu kaami berpencar sesuai tugas.
#Andi_Sandra
“san kamu udah punya pacar ya....” tanya Andi
“owhhh ya pastinya udah donk...” jawabku
“hmmm emangnya menurut kamu dimas itu gimana sih” tanya Andi
“Dimas itu ganteng, baik, perhatian, pokoknya semuanya yang baik-baik aa deh di dalam dirinya Dimas” jawabku
“kalo aku nembak kamu, bakal kamu terima gak?” tanyanya
“ya gak lah. Secara aku udah ada yang punya, kamu juga udah ada yang punya” kataku
“seandainya aku dan Hana gak ada hubungan apa-apa, kamu dan Dimas juga pacaran karena suatu misi atau tujuan yang sama?” katanya
Aku bingung haru menjawab apa. Karena aku dan Dimas memang gak ada hubungan apa-apa.
“ihhh kepo dehh” jawabku
“aku serius” katanya
“emangnya ada apa sihhh?” tanyaku
“sebenarnya aku menyuruh hana untuk pura-pura menjadi pacarku. Kebetulan kamu pacarnya Dimas” jelas Andi
“apa hubungannya sama dimas?” tanyaku
“Hana itu mantannya dimas. Sampai sekarang Hana masih sayang sama Dimas” katanya
“terus yang alasan kamu ninggalin aku gara-gara hana itu” kataku
“kalau tiu emang iya. Dulu waktu SMP, aku dan Hana sempat berpacaan, aku juga tau kalau sebenarnya kamu itu Cuma pacar bohongannya Dimas. ” kata Andi
“kamu sok tau banget sihh” kataku
“emang aku tau. Sekarang, aku mau bilang kalau aku masih sayang sama kamu. Aku ingin kita bisa sama-sama kayak dulu lagi” katnya sambil menggenggam erat tanganku
Seharusnya saat ini, aku bahagia karena ini adalah tujuanku sebelumnya. Tetapi rasanya aku sekarang tidak lagi menginginkan lagi hal itu. Ada rasa yang mengganjal hatiku untuk menerima Andi, tapi rasa apakah ini?. Aku lagsung berlari menuju Villa. Disana aku menabrak Dimas. Lalu aku mengajaknya untuk pergi kebelakang Villa.
(****)
Tempat yang sejuk dengan pepohonan yang rindang dan suara kicauan burung ditambah bunga-bunga yang indah. Ya, disanalah aku dan Dimas duduk berdua. Kepalaku tersandar dipundak Dimas.
“Andi menembak aku dim...” kataku
“terus... kamu terima?” kata Dimas
“enggak.” Kataku
“kenapa? Bukannya itu harapanmu?” kata Dimas
“itu dulu, sekarang dihatiku ada nama orang lain. Dan anehnya aku gak tau siapa orang itu. Kalau kamu gimana?” kataku
“sama, tadi Hana bilang kalau dia masih sayang sama aku” katanya
“terus kamu jadian sama dia?” kataku
“enggak..” katanya
“lohh kenapa?” kataku
“sekarang dihatiku ada nama orang lain. Dan anehnya aku gak tau siapa orang itu.” Kataya
“lohh kok sama?” tanyaku
“jangan-jangan..... tidakkk” kataku dan Dimas bersamaan.
Aku membayangkan kalau mimpiku pada malam itu tentang aku dan Dimas yang jadian. Lalu dimas mengajak kami kembali ke Villa.
Lalu aku masuk kekamarku. Sebelum tidur, aku selalu mengingat setiap waktu bersama Dimas. Aku merasakan getaran yang sangat dahsyat saat aku mengingatnya. Dan perlahan-lahan, aku dapat merasakan bahwa getaran tersebut adalah cinta. Ya, rasa cinta seseorang kepada pacar bohongannya.
(****)
Keesokan harinya, adalah hari Outbond kedua. Aku bersiap-siap melakukan ebrapa kegiatan dan permainan di hutan belakang Villa. Aku melihat beberapa orang yang aku kenal tengah ikut berkumpul disana. Salah satunya adalah Dimas. Ya, pacar bohongan yang mampu membuatku jtuh cinta beneran. Tapi, bagaimana dengan dia....
Aku langsung berlari menghampirinya.
“Dimas, ada yang mau aku omongin” kataku dengan nada bergetar
“iya, apa” tanya Dimas
“sebenarnya aku............” kata-kataku terpotong
“Diam !!!!!!!!! biar aku yang ngomong” katanya
“Maksudnya ?_?” tanyaku tak mengerti
“sebenarnya aku udah tau siapa yang sekarang ada dihatiku.” Katanya
“siapa?” tanyaku
“orang itu adalah.......... Kamu. Maukah kamu menjadi pacarku” katanya
“pacar apa? Pacar kuku? Atau Pacar bohongan?” tanyaku menggodanya
“yaa pacar aku beneran lah....” katanya
“embbb............ aku gak mau” kataku
“loh kenapa??” tanyanya dengan menekuk wajahnya
“aku kan bbelum selesai ngomong. Maksudnya, aku gak mau nolak cintanya orang yang sekarang ada dihatiku” kataku
“beneran? Gak bohongan lagi kan?” tanyanya meyakinkanku
“enggakkkk............” kataku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku
Lalu Dimas menggendongku memutari Hutan. Aku sampai tidak sadar kalau dari tadi aku dilihat sama banyak anak.
“ciee ciee... gak malu sama kucing???? Meong, meong, meong...” kata salah satu panitia Outbond
Aku sangat bahagia dihari itu. Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya dengan kata “Dimass... I Love You”. Tiba-tiba dimas berteriak “Sandra..... I Love You, I Need You, Aku Sayang kamu....”. “Ya tuhan, tolong jangan kau pisahkan kami sebelum ajal yang memisahkan kami” doaku dalam hati
*Tamat*
By : Siti Djamilatun
Mojorangagung Village
http://cerpendjamilah.blogspot.com
twitter : @DDjamilah27
facebook : Jamilah Djamilah Zzamillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar